NETRALIS HARUS DIJAGA, JANGAN TERJEBAK DALAM POLITIK PRAKTIS!!! GERAKAN PRAMUKA SULSEL TEGASKAN TIDAK MEMPOLITISASI KEGIATAN PRAMUKA DALAM BENTUK APAPUN!!!
Makassar, 4 November 2024, Gerakan Pramuka di Sulawesi Selatan (Sulsel) belakangan ini menjadi sorotan setelah ribuan anggota Pramuka di daerah tersebut dikabarkan memberikan dukungan kepada PASANGAN CALON TERTENTU dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Langkah ini memicu kecaman, terutama terkait dengan netralitas yang seharusnya dijaga oleh Gerakan Pramuka sebagai organisasi non-politik. Hal ini menuai kritik dari berbagai pihak yang mengingatkan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi yang didirikan untuk membina karakter generasi muda, bukan untuk terlibat dalam dinamika politik praktis.
Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik, bukan bagian dari salah satu organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis, tertuang jelas dalam AD & ART Gerakan Pramuka Bab IV Sifat Pasal 9 Sifat poin 6 yang berbunyi bahwa Gerakan Pramuka bersifat nonpolitik, artinya :
a. Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik dan bukan bagian dari salah satu organisasi sosial-politik;
b. Gerakan Pramuka tidak dibenarkan ikut serta dalam kegiatan politik praktis; dan
c. Secara pribadi anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi anggota organisasi kekuatan sosial-politik dengan ketentuan;
1) Tidak dibenarkan membawa paham dan aktivitas organisasi kekuatan sosial-politik dalam bentuk apapun ke dalam Gerakan Pramuka
2) Tidak dibenarkan memakai atribut pramuka pada kegiatan organisasi kekuatan sosial-politik
Meskipun demikian, melihat kondisi realitas yang terjadi kebanyakan pengurus dikwartir cabang adalah pelaku politik praktis, Namun hal tersebut bukanlah suatu alasan utama dan secara sadar Mempolitisasi Gerakan Pramuka serta menormalisasi kegiatan politik praktis dengan menjadikan Lembaga Gerakan Pramuka sebagai Kendaraan Politik untuk mendukung kepentingan beberapa Oknum.
Lalu kita sebagai anggota pramuka harus bagaimana? Netral/ tidak terlibat dan harus Lebih bijaksana dalam menjaga independensi Gerakan Pramuka, agar tetap relevan sebagai wadah pembinaan yang tidak terbawa arus politik praktis.“menurutku setiap orang punya hak demokrasi tapi kita juga mesti paham bahwa ada hal² yang tidak bisa di sangkut pautkan dengan kepentingan politik tertentu, terkhusus di organisasi gerakan Pramuka, silahkan ikut berpartisipasi pada pesta demokrasi tapi jangan bawa lembaganya apalagi untuk kepentingan politik tertentu” Kata Salah satu Anggota Pramuka yang ada di Sulawesi Selatan. Selasa (5/11/2024).
Saatnya untuk merefleksikan kembali tujuan asli Gerakan Pramuka yang harus bersifat inklusif, tidak memihak, dan fokus pada pembinaan karakter serta keterampilan. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, JIKA SUDAH terjadi ?
Tentu sangat disayangkan apabila Gerakan Pramuka, yang seharusnya berfungsi sebagai wadah pembinaan karakter dan kecakapan generasi muda, justru terlibat dalam politik praktis dengan mengarahkan dukungan kepada calon tertentu dalam Pilkada 2024. Pramuka adalah simbol kebersamaan, persatuan, dan netralitas, yang seharusnya melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa memandang afiliasi politik.
“Pramuka adalah milik seluruh rakyat, bukan hanya segelintir pihak yang ingin mencari panggung politik”Ikhlas bakti Bina Bangsa,Berbudi Bawa LaksanaSatyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Kubaktikan